“Program Proyek kepemimpinan semestinya memberikan inspirasi,” ungkap Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Proyek Kepemimpinan kelas A PPG Prajabatan Gelombang 1 bidang PGSD. Sayuti berharap program yang sudah dilaksanakan dapat tetap bertahan dan dilaksanakan secara berkelanjutan bahkan dapat disebarluaskan agar dapat ditiru oleh khayalak umum. Program yang dirancang ini memiliki manfaat dalam memajukan Pendidikan Indonesia. Lebih lanjut Sayuti menyampaikan setiap program proyek kepemimpinan dibuatkan evaluasi dan refleksi. Proyek kepemimpinan dilaksanakan oleh enam kelompok sesuai dengan kelompok PPL.
Kelompok PPL SD Muhammadiyah Sokonandi 1 Yogyakarta beranggotakan Alda Nadila, Anjani Daruning Pertiwi, Nur Azizah, Sekar Ayu Primadevi, dan Wulandari Setianingrum membuat program menumbuhkan kreativitas dan minat literasi peserta didik. Program menumbuhkan kreativitas dan minat literasi peserta didik didesain dalam bentuk mading tiap kelas di SD Muhammadiyah Sokonandi 1 Yogyakarta. Mading sebagai media komunikasi yang tertulis berperan sebagai fasilitas bagi siswa dalam menyampaikan ide, ekspresi, serta kreativitas. Program ini bertujuan mengembangkan dan meningkatkan literasi membaca dan menulis peserta didik dalam menuangkan ide-ide serta kreativitas dalam mading. Selain itu meningkatkan rasa percaya diri dan motiviasi pada peserta didik atas karya mading yang dibuat.
Program Projek Kepemimpinan Kelompok PPL Muhammadiyah Karangwaru tidak kalah menarik pula, kelompok ini mengusung program “Revitalisasi Perpustakaan”. Kelompok PPL Muhammadiyah yang dihuni oleh Annisa Prahasti, Febriyanti Umi Khabibah, Ninin Nun ‘Aini, Pujiman, dan Yuli Indah Sari mengawali program dengan kegiatan sosialisasi tentang pentingnya literasi dengan narasumber pustakawan. Materi sosialisasi meliputi perbaikan manajemen perpustakaan dan penambahan koleksi buku. Dalam sosialisasi ini dkenalkan tagline “Satu Buku, Satu Ilmu” serta memberikan apresiasi kepada peserta didik dengan diadakan pemilihan “Duta Literasi”. Program “Revitalisasi Perpustakaan” hadir karena belum optimal peran perpustakaan sehingga perlu di upgrade agar peserta didik senang berkunjung ke perpustakaan. Diharapkan program ini membawa dampak positif bagi peserta didik, orang tua, dan warga sekolah sebagai sumbangsih dalam memajukan pendidikan Indonesia. Proyek ini masih berjalan dan berkelanjutan. Harapan dari adanya program tersebut dapat meningkatkan kepedulian kepada perpustakaan dan meningkatkan keterampilan literasi sehingga peran perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
PORSI CILIK (Pojok Literasi Kecil Menarik) program yag diusung kelompok PPL SD Muhammadiyah Kleco 2 dengan anggota Junio Sila Anditya, Khoirun Nisa, Lathifah Aulia Sari, Maulida Ajeng Priyatnomo, dan Nofi Setiyoningsih. Kegiatan peningkatan Literasi dilaksanakan di SD Muhammadiyah Kleco 2 dengan tujuan meningkatkan kegiatan literasi di sekolah, meningkatkan kemampuan serta minat baca peserta didik, menambah koleksi buku dengan berbagai jenis buku dan menjalin kerja sama antara kepala sekolah, guru serta orang tua. Dengan disediakannya pojok baca di kelas membantu guru dalam menumbuhkan pembiasaan membaca peserta didik di kelas. Peserta didik mudah membaca dan diharapkan memiliki minat baca tinggi.
Kegiatan Market Day menjadi program unggulan proyek kepemimpinan Kelompok PPL SD Muhammadiyah Noyokerten. Kelompok PPL SD Muhammadiyah Noyokerten mengadakan. Diseminasi program market day disampaikan ke warga sekolah dan oran tua peserta didik. Materi diseminasi meliputi penyampaian konsep market day, penayangan video inspiratif dalam bidang wirausaha dan simulasi pembuatan produk olahan berbahan dasar jagung. Market day telah dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2023 pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini mengusung tema “Olahan Bahan Makanan Pokok Indonesia” yang terdiri dari jagung, ubi, singkong, dan nasi. Sasaran dari projek ini adalah peserta didik kelas V sebagai produsen dan kelas lain sebagai konsumen. Kegiatan Market Day ini bertujuan untuk menumbuhkan bakat dan minat peserta didik di bidang wirausaha serta mengenalkan kepada peserta didik aneka macam olahan makanan dari sumber daya alam di lingkungan sekitar. Kegiatan market day berjalan dengan lancar; seluruh produk olahan peserta didik terjual habis oleh anak-anak, bapak ibu guru, karyawan bahkan kepala SD Muhammadiyah Noyokerten; peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan jual-beli.
Tidak hanya itu, Kelompok PPL SD Muhammadiyah Condongcatur membuat program “Meningkatkan Kedisiplinan Melalui Kegiatan Makan Siang Bersama”. Kelompok ini terdiri dari Anugrah Priyo Wibowo, Dwi Oktaviani Retnaningtyas, Isna Hany Nizam Kholilah, Krisna Hadi, dan Nurul Faidzin. Kegiatan diawali dengan membuat perencanaan program dilanjutkan sosialisasi kepada guru, pegawai dapur, dan peserta didik. Pembentukan panitia dilakukan untuk kelancaran program. Selain persiapan teknis, panitia juga menyiapkan menus sehat untuk peserta didik dan dikoordinasikan dengan bagian dapur sekolah. Agar pelaksanaan program dapat berlajan lancar, tim PPL membuat video tutorial pelaksanaan untuk menjelaskan kegiatan makan siang. Persiapan yang matang, penyelenggaran progam makan siang berjalan lancar dan peserta didik berbaris rapi untuk antri mencuci tangan. Setelah semua peserta didik masuk ke kantin sekolah, guru menjelaskan tata cara makan yang baik dan sopan dengan penerapan table menner. Penanaman profil pelajar Pancasila nampak dalam program ini, siswa mengawali makan dengan berdoa, dan suasana kebersamaan tercipta dalam program makan siang ini.
Proyek unggulan selanjutnya yaitu dari Kelompok PPL SD Muhammadiyah Danunegaran. Kelompok PPL SD Muhammadiyah Danunegaran beranggotakanCandra Gunawan, M. Khanifudin, Tentrem Wahyu Nugraheni, Nur Dwi Fitriana, dan Vany Rimbi Widyawati. Kelompok ini membuat program “Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Bimbing Guru Bertransformasi Digital”. Tujuan dari program ini adalah mendorong guru untuk kreatif dalam mendesain pembelajaran khususnya pemberlajaran berbasi teknologi. Era endemic peserta didik terbiasa dengan penggunaan gawai, sehingga guru dapat mengarahkan penggunaan gawai untuk optimalisasi pembelajaran. Peningkatan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi agar kegiatan belajar mengajar menjadi menarik dan peserta didik senang belajar. Dengan kreatifitas model pembelajaran guru dapat menciptakan enjoyfull learning.
Semua kegiatan literasi yang diusung sangat menarik dan dapat memberikan pengaruh positif untuk kemajuan gerakan literasi di sekolah dasar