
Dalam rangka mempersiapkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) mandiri, Prodi PPG FKIP UAD menyelenggarakan workshop penyusunan kurikulum dan pembelajaran. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dr. Muchlas, M.T., Dekan FKIP Dr. Trikinasih Handayani, M.Si., Koordinator PPG, Kaprodi dan Sekprodi se-FKIP UAD. Dr. Paidi, M.Si salah satu tim nasional penyusun kurikulum PPG hadir sebagai narasumber dalam workshop ini. Workshop dilaksanakan hari Rabu (19/12/2018) di Hotel Eastparc. Adapun tujuan workshop adalah mempersiapkan kurikulum PPG untuk 9 program studi di FKIP UAD.
Dalam sambutannya Dekan FKIP Dr. Trikinasih Handayani menyampaikan amanah yang telah diberikan sebagai penyelenggara Program PPG wajib dilaksanakan secara serius dan sesuai dengan pedoman pelaksanaan PPG. Oleh karena itu, penyiapan kurikulum Program PPG perlu dipersiapkan sesuai Kurikulum Nasional.
Menggarisbawahi yang disampaikan Dekan FKIP, WR I Dr. Muchlas, MT menyampaikan pengelolaan Program PPG harus dilaksanakan secara professional. “Penyusunan kurikulum dan proses pembelajaran pendekatan pembelajran modern yang banyak memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta mendukung revolusi industri 4.0 sehingga mahasiswa mendapatkan solusi, mampu memecahkan masalah dan menemukan kemungkinan inovasi baru,”terang Muchlas. “Dengan demikian inovasi pembelajaran pendekatan revolusi industri 4.0 memebrikan keleluasaan mahasiswa dalam mendesaian belajarnya sendiri dan belajar lintas disiplin,”tegas Muchlas. Lebih lanjut Muchlas menyampaikan sudah saatnya melakukan digitalisasi pendidikan dengan memanfaatkan teknologi fabrikasi meliputi Cyber technology, Internet of Thinks (IoT), kognitif mesin, dan cloud computing.
Dr. Paidi, M.Si menyampaikan bahwa penyiapan kurikulum harus lengkap dengan perangkatnya meliputi 1) data akademik/matakuliah; 2) kesiapan bahan ajar/modul; 3) prosedur penyusunan kurikulum dan 4) strategi evaluasi di masing-masing mata kuliah.
Strategi penambahan materi pada saat workshop sangat penting dilakukan. Karena kelulusan PPG ditentukan dengan UJi Kompetensi PPG (UKMPPG) yaitu Uji Kinerja dan Uji Pengetahuan. Oleh karena itu mahasiswa perlu dibekali lagi materi pedagogik dan keilmuan bidang studi sehingga hasil UKMPPG bisa optimal mendapatkan nilai lulus. “Jadi tahap tatap muka atau lokakarya perlu dilakukan pendalaman materi sebagai pelengkap aapabila mahasiswa mengalami defisit kompetensi, selain penyusunan perangkat pembelajaran dalam proses lokakarya hasilnya baik berimbasnya adlaah pada hasil kelulusan PPG, dapat menghasilkan kelulusan yang maksimal,”ujar Paidi.
Sebelum penutupan Koordinator PPG menyampaikan deadline pengumpulan kurikulum dari masing-masing prodi sekaligus diadakan pencermatan kurikulum. Deadline ditntukan 2 minggu setelah pelaksanaan acara workshop ini.(*)