Bekal ilmu pengetahuan di kampus, menjadi lengkap dengan memberikan pengalaman secara nyata kepada mahasiswa PPG Prajabatan dengan mengajar siswa di kelas. Pengalaman mengajar siswa secara langsung dengan karakteristik siswa yang beragam dapat meningkatkan ketrampilan mengajar dan memahami permasalahan di dalam kelas serta cara penyelesaian masalahnya. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) salah satu mata kuliah PPG Prajabatan dengan aktivitas praktik mengajar dan melaksanakan penelitian tindak kelas. Mahasiswa ditugaskan untuk menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK). Penelitian yang melibatkan sinergitas dan kolaborasi antara mahasiswa, guru pamong, rekan sejawat dan dosen pembimbing lapangan dalam upaya memecahkan masalah nyata di kelas.
PTKK dilaksanakan dalam empat tahap yang meliputi; 1). tahap perencanaan, 2). tahap pelaksanan, 3). tahap pengamatan dan 4). tahap refleksi. Tahap perencanaan, mahasiswa mengidentifikasi dan mengurai masalah yang dihadapi siswa di kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan observasi langsung selama mengajar atau melalui wawancara terhadap guru pamong atau guru pengampu yang lebih mengenal karakteristik siswa. Selanjutnya, mahasiswa menyusun RPP dan instrumen serta mengintegrasikan materi dengan permasalahan di kelas. Tahap pelaksanaan, mahasiswa mengimplementasikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Tahap pengamatan, mahasiswa dan rekan peneliti lainnya memantau aktivitas peserta didik selama KBM berlangsung dan mengobservasi respon peserta didik terhadap teknik atau metode yang diterapkan. Tahap refleksi, peneliti mengevaluasi capaian dan kendala pada siklus pertama. Hasil siklus pertama menjadikan data tersebut sebagai rencana tindak lanjut siklus berikutnya. Kegiatan ini diulang hingga ditemukan adanya peningkatan.
Hasil penelitian tersebut kemudian diseminarkan di sekolah dengan mengundang para guru sebagai bentuk diseminasi dan upaya membudayakan riset bagi para guru di sekolah. Selasa (16/05/2023) Annisa Puspitasari,S.Pd dan Binti Aisiah Daning Sumari,S.Pd PPG Prajabatan Gelombang 1 Prodi PPG FKIP UAD mendiseminasikan hasil PTKK di sekolah PPL, SMP Negeri 2 Godean, Sleman. Hadir dalam seminar tersebut DPL Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I, Kepala Sekolah SMPN 2 Godean Ari Hastarti, S.Pd, Humas sekaligus Guru Pamong PPL Iswandana, S.Pd, Guru Pengampu Mapel Bahasa Inggris kelas VII Annisa Ruri Purbaningtyas, S.Pd, dan para guru perwakilan mata pelajaran di SMPN 2 Godean.
Annisa Puspitasari mempresentasikan hasil PTK berjudul The Use of Mind Mapping Technique to Improve Students’ Interest in Writing Descriptive Text (Classroom Action Research on the 7th Grade SMP Negeri 2 Godean). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di kelas VII A, siswa mengalami kesulitan saat membuat kalimat dalam bahasa Inggris. Analisis lebih lanjut, kendala yang dihadapi siswa adalah kurangnya minat untuk menulis, kekurangan ide dan kesulitan menuangkan ide ke bentuk tulisan. Oleh karena itu, Annisa Puspitasari tertarik untuk menggunakan teknik mindmapping dari Tony Buzan untuk meningkatkan minat mereka dalam belajar menulis. Tony Buzan menyatakan bahwa otak kiri bersifat rasional dan otak kanan lebih emosional. Dengan memanfaatkan gambar dan teks ketika mencatat atau mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam pikiran, maka kita telah menggunakan dua belahan otak secara sinergis. Apalagi jika dalam peta pikiran ditambahkan warna dan hal-hal yang memperkuat emosi.
Partisipan dalam penelitian ini adalah 30 peserta didik kelas VII A dengan materi menulis descriptive text. Sedangkan intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner 10 pertanyaan dengan 4 skala yaitu; Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Salah satu pertanyaan dalam kuesioner “after I study to write a text using Mind Mapping, it makes me ALWAYS interested to study English” menunjukkan sentimen positif. Sejumlah 24 siswa atau 77,4% siswa di kelas VII A merasa selalu minat belajar menulis bahasa Inggris menggunakan mindmap. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil meningkatkan minat sebagian besar siswa karena mereka lebih tertarik untuk menulis mereka dengan menggunakan strategi mindmap.
Binti Aisiah Daning Sumari mempresentasikan PTK berjudul Improving Students’ Speaking Skills through Pronunciation Drilling (Classroom Action Research at 7th Grade Students in SMPN 2 Godean). Penelitian dilatarbelakangi hasil pengamatan terhadap siswa yang keliru dalam mengucapkan bunyi kosakata yang mengandung deskripsi orang dan benda dalam bahasa Inggris. Hasil wawancara terhadap guru pengampu, siswa kelas VII C kurang termotivasi dalam berbicara bahasa Inggris (speaking practice) di kelas.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus yang pertama, Binti Aisiah Daning Sumari meminta siswa untuk merekam video membaca beberapa buah kosakata yang mendeskripsikan orang atau benda. Hasil rekaman dikirimkan ke Google Classroom yang telah disediakan. Selanjutnya, diperkenalkan kepada siswa tentang pronunciation, International Phonetic Association, phonemic chart, phonetic symbol. Penerapan dalam praktik berbicara bahasa Inggris utnuk masteri diatas juga disampaikan. Berdasarkan hasil rata-rata skor pronunciation pada siklus 1, Binti Aisiah Daning Sumari melakukan tindak lanjut dengan menjelaskan tentang pronunciation. Agar siswa dapat mengingat materi maka dilanjutkan dengan teknik drilling dengan menampilkan video penutur asli. Penutur asli ini mengucapkan kalimat dengan intonasi dan stressing, khususnya mengenai bunyi tertentu seperti: /ɪ/,/i:/, /ʃ/, /ʧ/, /ʤ/ pada kata moody, happy, confident dan intelligent. Bunyi ini termasuk bunyi yang siswa mengalami kekeliruan pengucapan pada siklus 1. Selain itu, paska siklus yang ke dua, siswa mengirim lagi video rekaman mereka membaca kosakata yang sama ke Google Classroom. Didapatkan hasil adanya peningkatan keterampilan peserta didik dalam pengucapan bunyi yang diambil dari perbandingan hasil rata-rata siklus 1 dan siklus 2.
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan merupakan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk menjadi teacher researcher (guru sekaligu peneliti), menjadi pembelajar sepanjang hayat karena terus mencari tahu bagaimana caranya memecahkan masalah yang dialami peserta didik dan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme sebagai guru.
Penulis : Binti Aisiah Daning Sumari, S.Pd
Dokumentasi : Annisa Ruri Purbaningtyas, S.Pd dan Annisa Puspitasari, S.Pd