Prodi PPG FKIP UAD menyelenggarakan Workshop Pengembangan Bahan Ajar bagi Mahasiswa PPG Prajabatan pada hari Selasa (18/01/2022) dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi Zoom dengan narasumber Prof. Dwi Sulisworo, M.T. .
Kaprodi PPG FKIP UAD Dr. Sri Hartini, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa luaran dari workshop ini adalah membuat buku dan ber-ISBN. Selain itu, workshop ini menjadi salah satu bentuk pengangan kompetensi profesi.
Prof. Dwi Sulisworo menegaskan yang disampaikan Kaprodi PPG yaitu bahan ajar perlu ditindaklanjuti dengan dipublish yang dapat diakses baik berbayara maupun gratis sehingga kemanfaatan bahan ajar tersebut dapat diperluas tidak hanya sebagai hasil belajar.
Selanjutnya Prof Dwi menjelasakan pendidikan di era Revolusi Industri (RI) 4.0. Dijelaskan bahwa di era telah mengubah banyak aspek dalam pendidikan. Karakteristik peserta didik, teknologi, strategi, hasil belajar, kompetensi semua berubah seiring dengan pertumbuhan peradaban manusia. Penurun minat baca pada siswa menjadi tantangan bagi guru untuk kreatif dalam proses pembelajaran sehingga pembelaajran tetap tersampaikan dan siswa meningkat kompetensinya. Jadi penruna minat baca pada peserta didik buka karena siswa tidak mau belajar namun telah terjadi perubahan gaya belajar dan proses belajar pada peserta didik.
Diperlukan pengambilan kebijakan pendidikan atau pengelolaan pembelajaran, sehingga orientasi pendidik mengikuti perubahan di jaman sekarang yang telah berubah terutama pada karakteristik peserta didik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain bahan ajar di era RI 4.0 sebagai berikut :
- Multirepresentasi ;
Siswa memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas yang dimiliki inderanya secara multitasking. Sehingga pembuatan bahan ajar yang menyediakan berbagai fasilitas dengan multi obyek menjadi lebih menarik, Bahan ajar multirepresentasi memiliki dampak meningkatan kinerja belajar secara signifikan. - Nano learning atau mikro learning, merupakan konsep pembelajaran dengan materi hanya disajikan dalam durasi 5-15 menit. Generasi saat ini memiliki kecenderungan memahami sesuatu secara instan dan lebih tertarik terhadap konten-konten pendek pada media sosial. Animo pengguna berbagai platform sosial media yang tinggi menjadi bahan pertimbangan dalam mendesain pembelajaran agar aktivitas pembelajaran tidak membosankan dan siswa tetap mendapatkan ilmu dan pengetahuan.
- Pemanfaatan platform ICT
- Global Citizenship
Kesadaran secara global berdampak peluang kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas di komunitasnya. - OBE (Outcome Based Education) atau pendidikan berbasis luaran
Seseorang yang belajar materi pembelajaran dapat memberikan manfaat kepada orang lain secara terukur, dengan luaran hasil proses belajar dan dipublikasikan.
Tiga aspek penting dalam melaksanakan OBE yaitu :
a. Peserta didik memperoleh keterampilan baru baik peningkatan atau mengganti keterampilan lama menjadi keterampialn baru.
b. Memberikan akses yang lebih luas, akses kepada orang lain. Misal dengan bedah buku, atau review dan dishare di berbagai platform media sosial.
c. Hasil belajar tetap sesuai dengan konteks pembelajaran.